SARIASIH.id - Kekurangan hormon tiroid, khususnya pada masa dalam kandungan dapat berdampak signifikan pada perkembangan otak. Tanpa hormon ini, pertumbuhan sel saraf anak yang dilahirkan akan terganggu, memengaruhi daya ingat, konsentrasi, serta kecerdasan anak di usia dini.
Peran Hormon Tiroid dalam Perkembangan Otak
Hormon tiroid, terutama pada masa janin dan bayi baru lahir, memiliki peran penting dalam perkembangan otak. Ketika hormon tiroid tidak cukup, otak anak tidak dapat berkembang dengan optimal. Penelitian menunjukkan bahwa hipotiroidisme pada anak-anak, terutama pada bayi baru lahir, dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan kognitif, penurunan IQ, dan gangguan fungsi memori serta kemampuan belajar. Anak yang tidak mendapat penanganan dini berisiko mengalami keterlambatan bicara, kesulitan belajar, bahkan gangguan motorik.
Beberapa dampak hipotiroid yang perlu diwaspadai pada perkembangan otak anak antara lain:
- Gangguan Kognitif: Anak dengan hipotiroid berisiko memiliki IQ lebih rendah dibandingkan anak sehat.
- Keterlambatan Bicara: Tiroid berperan penting dalam perkembangan fungsi bicara dan pemahaman bahasa.
- Kehilangan Memori: Kekurangan hormon tiroid bisa mengganggu kemampuan memori jangka panjang.
- Kesulitan Mengontrol Emosi: Anak-anak dengan hipotiroid cenderung lebih rentan terhadap gangguan suasana hati, termasuk depresi dan mudah marah.
Dokter Spesialis Anak RS Sari Asih Sangiang, dr Miky Akbar, Sp.A , menyebutkan jika hormon tiroid berperan krusial dalam masa perkembangan awal otak, terutama pada bayi baru lahir hingga usia balita.
Pada periode ini, otak anak mengalami pertumbuhan dan pembentukan sinapsis yang pesat. Kekurangan hormon tiroid pada masa ini dapat menghambat pembentukan sel-sel otak dan mengganggu koneksi antar-sel saraf yang diperlukan untuk kecerdasan, kemampuan memecahkan masalah, serta fungsi memori.
Pentingnya Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis hipotiroid pada anak, khususnya pada tahap awal kehidupan, sangat penting karena kondisi ini bisa berdampak besar pada perkembangan fisik dan mental mereka. Hipotiroid bawaan yang tidak segera diidentifikasi bisa menyebabkan keterlambatan mental dan fisik yang permanen. Pada bayi dan anak-anak, hormon tiroid adalah kunci utama yang mengatur proses pertumbuhan, pembentukan jaringan saraf, serta perkembangan otak. Dengan deteksi dini, risiko ini bisa diminimalisasi.
Setelah diagnosis, pengobatan hipotiroid harus segera dimulai dan dilakukan secara teratur. Biasanya, dokter akan meresepkan hormon pengganti yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Dengan dosis yang tepat, pengobatan ini dapat menggantikan kekurangan hormon tiroid dan mendukung proses pertumbuhan serta perkembangan anak. Dengan memberikan terapi hormon yang sesuai, fungsi tiroid bisa kembali normal, sehingga dampak negatif pada perkembangan kognitif dan mental bisa dicegah, terlebih saat bayi masih dalam kandungan.
“Anak yang menerima pengobatan tiroid tepat waktu memiliki peluang untuk berkembang secara normal, tanpa mengalami masalah serius dalam kecerdasannya,” ujar dr. Miky Akbar, SpA.
Penanganan yang baik dan pengobatan tepat waktu, penyakit tiroid biasanya tidak menyebabkan dampak permanen pada kecerdasan anak.
Jika seorang anak didiagnosis memiliki masalah tiroid, sangat penting untuk mengikuti pengobatan dan kontrol secara rutin, dengan ini bisa membantu mereka mencapai perkembangan yang optimal.