Manfaat Puasa pada Anak dan Cara Menerapkannya

Manfaat Puasa pada Anak dan Cara Menerapkannya

sariasih.id - Puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan anak jika diterapkan dengan cara yang benar. Menurut Dokter Spesialis Anak RS Sari Asih Karawaci, dr Rahardi Mokhtar, SpA, usia ideal seorang anak untuk mulai belajar berpuasa adalah sebelum memasuki masa akil baligh. Hal ini bertujuan agar mereka terbiasa menjalani ibadah puasa secara penuh ketika sudah mencapai usia wajib.

Usia Ideal Anak Belajar Puasa

Menurut pandangan agama, seorang anak diwajibkan berpuasa ketika telah mencapai akil baligh. Secara medis, masa pubertas bagi anak perempuan terjadi di rentang usia 8 hingga 13 tahun, sementara anak laki-laki sekitar 9 hingga 13 tahun. Di usia tersebut, mereka diharapkan sudah mampu menjalankan puasa dengan penuh.

Namun, penerapan puasa sebaiknya dilakukan secara bertahap sejak usia 5 hingga 7 tahun. Pada tahap ini, anak belum bisa langsung menjalani puasa penuh, tetapi perlu dibiasakan secara bertahap agar tubuh mereka dapat menyesuaikan diri.

Risiko Puasa pada Anak di Bawah 7 Tahun

Dr Rahardi menjelaskan bahwa ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan jika anak usia di bawah 7 tahun dipaksakan berpuasa penuh, di antaranya:

Hipoglikemia (Gula Darah Rendah) - Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan lebih dari 4 jam, otak mulai mencari sumber energi dari cadangan gula dalam hati. Sayangnya, anak-anak di bawah usia 7 tahun memiliki cadangan gula yang rendah, sehingga dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah drastis. Dampaknya bisa berupa kantuk berlebihan, penurunan kesadaran, hingga kejang akibat kerusakan otak permanen.

Kekurangan Energi dan Gizi - Jika anak tidak mendapatkan asupan makanan dalam jangka waktu lama, tubuh akan memecah lemak dan protein sebagai sumber energi. Hal ini bisa berdampak pada penurunan berat badan serta gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dehidrasi - Puasa dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Jika anak mengalami dehidrasi, ia akan merasa lemas, pusing, hingga berisiko pingsan.
Cara Mempersiapkan Anak untuk Berpuasa

Agar anak bisa menjalani puasa dengan nyaman, orang tua perlu melakukan beberapa langkah persiapan, antara lain:

  • Memberikan pemahaman tentang puasa Sebelum mulai berpuasa, anak perlu memahami makna dan tujuan dari puasa agar tidak merasa terpaksa.
  • Menyesuaikan pola tidur Anak harus mendapatkan waktu tidur yang cukup agar tidak mudah lemas saat menjalankan puasa.
  • Menyajikan makanan bergizi saat sahur dan berbuka Menu sahur harus mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat agar energi bertahan lebih lama.
  • Tidak memaksa anak Jika anak belum siap atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya tidak dipaksakan untuk berpuasa penuh.

Manfaat puasa Ramadan bagi anak

  • Melatih Disiplin dan Kesabaran
  • Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
  • Membantu Mengatur Pola Makan
  • Meningkatkan Konsentrasi dan Kecerdasan Emosional
  • Mendukung Perkembangan Spiritual dan Iman
  • Membantu Detoksifikasi Tubuh

Namun, orang tua tetap harus memastikan bahwa anak mendapatkan asupan gizi yang cukup saat sahur dan berbuka agar tidak mengalami kekurangan energi atau dehidrasi.

 

 


Artikel Terkait

Chat Info

Layanan Online atau Tanya Informasi Lainnya. Operasional : 08:00 - 22:00