Oleh : Ust. Rikza Maulan, L.c, M. Ag (DPS RS Sari Asih Grup)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ حُسْنَ الظَّنِّ بِاللَّهِ مِنْ حُسْنِ عِبَادَةِ اللَّهِ (رواه الترمذي)
Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya berbaik sangka kepada Allah itu adalah termasuk ibadah terbaik kepada Allah Swt." (HR. Tirmidzi)
Takhrij Hadits;
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunan (Jami') nya, Kitab Ad-Da'awat an Rasulillah Saw, Ban Istijabbati Du'a Fi Ghairi Qathiatir Rahimi, hadits no 3533.
Hikmah Hadits;
1. Hunsudzan terdiri dari dua kata, yaitu husnu dan dzan. Husnu berarti baik, positif, elok, bagus dan indah. Sedangkan dzan artinya dugaan atau prasangka. Sehingga husnudzan secara umum bermakna berprasangka baik, memandang secara positif dan melihat sesuatu dari sudut pandang yg elok dan indah. Sehingga husnudzan adalah sebuah sikap di dalam diri seorang muslim yg menjadikannya memandang sesuatu dgn baik, baik dari sisi cara memandang, cara menyikapi atau cara dalam menjalani seauatu, disertai dgn keyakinan bahwa apapun yg terjadi adalah yg terbaik yg Allah Swt berikan kepada dirinya.
2. Husnudzan merupakan sikap terpuji yg seharusnya melekat pada diri setiap org yg beriman kepada Allah Swt. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Saw ;
عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ (رواه مسلم)
Dari Shuhaib ra berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Sungguh mempesona perkara orang yg beriman, sesungguhnya semua perkaranya adalah baik, dan hal spt itu tidak dimiliki seorang pun selain orang beriman. Bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya." (HR. Muslim)
3. Husnudzan terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut ;
#1. Husnudzan kepada Allah Swt ( حسن الظن بالله ). Artinya ia berbaik sangka kepada Allah Swt. Husnudzan dalam pengertian ini terbagi menjadi dua, yaitu pertama ; Meyakini bahwa segala yg Allah tentukan bagi dirinya adalah yg terbaik untuknya. Kedua; Meyakini bahwa Allah Swt senantiasa bersamanya, dan akan memberikan segala jalan keluar dari setiap permasalahan yg dihadapinya.
#2. Husnudzan kepada syariat Allah Swt ( حسن الظن بأحكام الله وشرائعه ), yaitu bahwa segala ketetapan dan ketentuan Allah Swt berupa hukum yg berlaku, baik dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah, adalah sebagai hukum dan aturan yg terbaik. Sehingga ia akan selalu mentaati segala apa yg Allah Swt perintahkan dan menjauhi segala yg Allah larang, serta menjadikan Islam sebagai jalan terbaik bagi kehidupannya.
#3. Husnudzan terhadap kaum muslimin ( حسن الظن بالمسلمين ) yaitu selalu berprasangka baik thd kaum muslimin, khususnya kepada mereka yg istiqamah dalam ibadah kepada Allah Swt, berpegang teguh pada hukum dan syariah Allah Swt serta setia dalam menapaki jalan dakwah.
4. Bahwa seorang mu'min seharusnya selalu berhusnudzan, baik kepada Allah dgn menyakini bahwa apapun yg Allah takdirkan dalam setiap episode dalam kehidupannya adalah yg terbaik bagi dirinya. Juga berhusnudzan kepada hukum dan syariat Allah, dgn meyakini bahwa segala ketentuan yg telah ditentukan Allah Swt dan Rasul-Nya adalah yg terbaik baginya dan bertujuan untuk kebahagiannya dunia dan akhirat. Serta berhusnudzan kepada kaum muslimin yg mukhlasin dan muttaqin serta istiqamah di jalan Allah Swt, bahwa langkah mereka adalah semata2 berharap ridha Allah Swt. Oleh karenanya tdk patut bagi seorang muslim, misalnya untuk "menempelkan" predikat radikal, tidak sunnah, atau predikat2 negatif lain, terhadap sesama muslim lainnya yg istiqamah dalam ketaatan kepada Allah Swt.
Mudah2an kita semua termasuk ke dalam golongan org2 yg istiqamah dlm ketataan kepada Allah, serta selalu berhusnudzan dalam kehidupannya.
Wallahu A'lam