Kenali Gejala Typhus Sejak Dini

Kenali Gejala Typhus Sejak Dini

sariasih.id - Typhus adalah penyakit yang sering kali kita temui. Penyakit ini erat kaitannya dengan kesadaran manusia untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Typhus masuk kedalam kategori penyakit menular, sehingga jika salah satu makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakterinya yaitu Salmonella typhus maka kemungkinan besar akan terserang. Bakteri tersebut akan masuk ke dalam tubuh, tepatnya pada saluran pencernaan sehingga membuat yang terserang akan menderita demam tifoid.

Berdasarkan website World Health Organization (WHO) gejala typhus biasanya berkembangn 1-3 minggu setelah paparan dan bisa berkembang menjadi kategori ringan ataupun berat. Penderita akan disertai suhu badan yang turun pada pagi hari dan meningkat pada malam hari, sakit kepala, tidak enak badan, muntah, tidak nafsu makan hingga sembelit.

Penyakit typhus membutuhkan penangan yang baik, karena 1 dari 5 orang akan meninggal diakibatkan keganasan bakteri yang ada. Namun bagi yang masih hidup ada peluang akan menderita kimplikasi seperti perdarahan saluran pencernaan, usus pecah hingga kerusakan pada otak.

Bagi pengidap thypus ringan ada beberapa antibiotik yang efektif untuk mengatasi demam yang diderita. Tetapi pemilihannya juga harus berdasarkan identifikasi geografis di mana infeksi terjadi. Untuk pengidap typhus kronis, biasa diatasi dengan antibiotik berdurasi jangka panjang. Sering kali pengangkatan kandung empedu, dimana pusat infeksi yang terkena akan bisa menyembuhkan.

Keputusan untuk pengobatan di rumah atau di rumah sakit bergantung pada tingkat keparahan yang dialami. Jika didiagnosis lebih awal, maka perawatan dengan antibiotik selama satu hingga dua pekaan saja. Jika sudah stadium lanjut maka sangat disarankan untuk mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

Selain antibiotik dan penanganan dokter, penderita juga harus memperhatian asupan yang di konsusmsi. Ada baiknya makan makanan yang dipanggang dan disajikan panas, telur matang, buah dan sayur yang di cuci bersih atau dikupas sendiri atau produk yang susu yang di dipasteurisasi. Bukan hanya itu, penderita juga harus memperhatikan minumannya adapun yang baik untuk diminum seperti minuman kemasan botol yang disegel, air yang direbus, difilter atau diolah terlebih dahulu, es yang dibuat dalam botol atau air bebas infeksi, minuman karbonasi kemasan botol dan segel, kopi atau teh panas dan susu yang dipasteurisasi.

Sebagi bentuk pencegahan, di Indonesisa sudah menganjurkan untuk imunisasi vaksin tifoid, namun belu masuk ke kategori wajib. Vaksin ini diberikan kepada anak yang berusia di atas dua tahun dan diulang tiap tiga tahun. Imunisasi tifoid di Indonesia dilakukan dalam bentuk oral pada anak yang berusia di atas enam tahun.

Seperti vaksin lainnya, vaksin tifoid tidak memberikan perlindungan seratus persen. Anak yang sudah diimunisasi tifoid tetap dapat terinfeksi, namun tingkat infeksinya tidak akan seberat mereka yang belum divaksin sama sekali.

Bagi orang dewasa yang berniat kerja atau berpergian ke daerah yang dilanda kasus penyebaran typhus dianjurkan untuk divaksin. Selain itu, sikap preventif yang harus diterapkan juga adalah memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Jika mengharuskan makan di luar rumah, sebaiknya hindari makan di tempat terbuka yang mudah terpapar bakteri dan disarankan untuk mengonsumsi minuman dalam kemasan.

Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti yang tertera diatas, Anda bisa berkonsultasi dengan para dokter di RS Sari Asih, kami memiliki dokter yang kompeten dan ahli di bidangnya. Jadwal praktek dan booking bisa di ketahui melalui situs www.sariasih.id, atau bisa hubungi kami di (021) 5522794 dan jika anda berlokasi di daerah Ciputat, RS. Sari Asih juga menyedikan nomer WhatsaApp 0815 8700 700 untuk memudahkan Anda menghubungi kami.

 


Tips Kesehatan Terkait

Chat Info

Layanan Online atau Tanya Informasi Lainnya. Operasional : 08:00 - 22:00