sariasih.id - Dalam pemeriksaan kesehatan menyeluruh atau sering di sebut Medical Check Up (MCU dalam bahasa inggris, kita sering membaca istilah serta maksud dari jenis pemeriksaan yang asing diketahui pada laporan yang diterima.
Sebelum melakukan medical check up, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu jenis-jenis pemeriksaan yang umum dilakukan :
Pemeriksaan darah lengkap adalah salah satu pemeriksaan rutin yang sering dilakukan dalam medical check up atau pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang kesehatan umum tubuh anda dan mengidentifikasi masalah kesehatan potensial. Pemeriksaan darah lengkap biasanya mencakup beberapa komponen, termasuk :
Hitung sel darah merah (red blood cell count/RBC): Untuk mengukur jumlah sel darah merah dalam darah Anda. Sel darah merah bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Hitung hemoglobin (Hb): Untuk mengukur jumlah protein hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin berperan dalam membawa oksigen.
Hematokrit (Hct): Untuk mengukur persentase volume sel darah merah dalam darah.
Hitung sel darah putih (WBC): Untuk mengukur jumlah sel darah putih dalam darah. Sel darah putih berperan dalam melawan infeksi dan menjaga sistem kekebalan tubuh.
Hitung trombosit (platelet count): Untuk mengukur jumlah trombosit dalam darah. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Hitung sel darah putih diferensial: Ini mencakup jumlah dan jenis sel darah putih tertentu, seperti neutrofil, limfosit, eosinofil, basofil, dan monosit.
HDL : singkatan dari High-Density Lipoprotein. HDL adalah salah satu jenis lipoprotein yang berfungsi dalam sistem metabolisme lemak dalam tubuh manusia. HDL diperiksa untuk mengevaluasi kadar lemak dalam tubuh, karena HDL membantu melindungi arteri dari penumpukan kolesterol yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner.
LDL : Singkatan dari Low-Density Lipoprotein. Jika kadar LDL dalam darah terlalu tinggi, dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri, membentuk plak, dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Keadaan ini disebut sebagai aterosklerosis, dan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
Trigliserida : adalah salah satu jenis lemak dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber energi. Kadar trigliserida yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung koroner.
Creatinin : Pemeriksaan creatinin biasanya digunakan untuk memonitor fungsi ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menunjukkan gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal, seperti gagal ginjal.
SGPT dan SGOT : Dalam pemeriksaan kesehatan, SGPT dan SGOT sering diukur bersama dengan tes fungsi hati. Dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis dan memantau kondisi hati, seperti hepatitis, sirosis hati, atau efek samping obat yang berpotensi merusak hati.
Pemeriksaan darah lengkap dapat memberikan informasi yang penting tentang kesehatan umum anda. Hasil pemeriksaan ini bisa membantu dokter dalam mendiagnosis dan memantau kondisi seperti anemia, infeksi, peradangan, gangguan pembekuan darah, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Jika ada hasil yang menunjukkan ketidaknormalan, dokter dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan memberikan perawatan yang sesuai. Ketahui seberapa rutin medical chek up dilakukan untuk menjaga kualitas hidup anda.