sariasih.id - Hepatitis merupakan peradangan pada organ liver atau hati. Hati memiliki beragam fungsi di dalam tubuh, seperti, memproduksi cairan empedu yang membantu pemecahan dan penyerapan lemak pada makanan, memproduksi protein, menghancurkan sel darah merah yang sudah rusak dan tua, metabolisme glukosa, dan membersihkan darah, dan penyimpanan nutrisi.
Peradangan pada organ hati ini dapat disebabkan oleh banyak hal, diantaranya seperti konsumsi alkohol berlebih, penggunaan obat-obatan tertentu, maupun infeksi virus. Hepatitis karena virus pun memiliki banyak strain seperti A, B, C bahkan hingga D & E. Namun kasus umum yang terjadi ialah hepatitis A & B.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan, dr. Laras Budiyani, SpPD, menjelaskan bahwa hepatitis A,B, dan C serta lainnya bukanlah tingkatan melainkan jenis virus yang menyebabkannya.
“Hepatitis dengan virus A memiliki perbedaan dari gejala penyakitnya. Untuk hepatitis dengan jenis virus A menyebabkan gangguan pada hati namun tidak menyebabkan kondisi yang kronis hanya bersifat akut saja,” sebut dr. Laras Budiyani.
Sementara untuk penyakit hepatitis B dijelaskan dr. Laras Budiyani diawali dengan perjalanan penyakit akut yang bisa saja kembali sehat tapi juga bisa berlanjut kepada penyakit yang yang kronis.
“Penderita Hepatitis A penanganan yang dilakukan cukup untuk memperbaiki gejalanya saja seperti, mual dan muntah-muntah, memperbaiki kondisi dehidrasi dan lainnya, sementara hepatitis B untuk kasus yang kronik bisa saja dilanjutkan dengan obat anti virus dikarenakan bisa mengarah kepada gangguan fungsi hati yang lebih berat seperti sirosis hati atau bahkan kanker hati,” sebut dr. Laras Budiyani.
Dokter tetap di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat ini menyebutkan lebih lanjut bahwa tatalaksana hepatitis diberikan berdasarkan penyebabnya dan membutuhkan penanganan yang berproses sesuai kondisi penderitanya.
“Virus Hepatitis A memiliki masa inkubasi sekitar 2 sampai 6 minggu, dengan gejala awal yang bervariasi bisa tanpa gejala atau muncul tanda-tanda seperti demam, tubuh berwarna kuning, mual, nyeri perut. Sebagian besar infeksi Hepatitis A dalam kurang dari 2 bulan akan kembali membaik dan memperoleh kekebalan secara alami. Namun ada risiko hepatitis A yang menjadi gagal hati akut yang dapat berakibat fatal” terang dr. Laras Budiyani.
Selain itu, dr. Laras juga menambahkan walaupun hepatitis A dan B memiliki perjalanan penyakit yang berbeda, kedua jenis virus tersebut dapat berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan yang berat sehingga penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan.
Beberapa langkah yang bisa diterapkan adalah dengan menjaga kebersihan, makan makanan yang bersih dan matang untuk mencegah infeksi hepatitis A. Sedangkan untuk hepatitis B, hindari penggunaan narkoba khususnya jenis suntik, penggunaan jarum bersama, dan hubungan intim berganti-ganti pasangan. Pencegahan juga bisa dilakukan melalui vaksinasi hepatitis A dan B sehingga tubuh akan memiliki kekebalan terhadap virus tersebut.