sariasih.id - Seorang influencer kesehatan, Jo Lindner, meninggal mendadak di rumahnya setelah mengeluh sakit di bagian leher beberapa hari sebelumnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, Jo Lindner yang terlihat sangat bugar tersebut ternyata mengalami aneurisma otak.
Aneurisme otak merupakan tonjolan seperti balon yang terbentuk di pembuluh darah otak yang diakibatkan melemahnya pembuluh dinding darah. Gelembung darah pada otak ini jika pecah bisa mengakibatkan kerusakan otak, stroke, koma sampai kematian.
Sayangnya, seseorang dengan aneurisma otak tidak menyadari sedari awal hingga akhirnya terlambat. Kerena aneurisma tidak memiliki gejala apapun, dan yang dirasa hanya sekedar sakit kepala yang berat yang akan hilang dengan istirahat dan obat-obatan.
Riwayat keluarga menjadi salah satu faktor genetik seseorang memiliki peningkatan aneurisma otak. Trauma atau infeksi, serta penyakit ginjal bisa memicu lemahnya dinding pembuluh darah penyebab aneurisma.
Meski demikian, hingga saat ini penyebab aneurisma otak belum diketahui penyebab pastinya. Ilmu kedokteran menduga terdapat sejumlah faktor risiko dan penyakit yang dapat meningkatkan terjadinya aneurisme otak pada seseorang yaitu,
Memiliki riwayat keluarga dengan aneurisme otak, mempunyai tekanan darah tinggi (hipertensi), berusia di atas 40 tahun, pernah mengalami cidera kepala, minum-minuman beralkohol berlebihan, merokok serta pengguna narkoba terutama kokain.
Sementara sejumlah penyakit pemicu aneurisma otak ialah penyakit ginjal polikistik (kista pada ginjal), koartasio aorta (penyempitan aorta jantung atau pembuluh darah utama), malformasi arteri-vena (jalinan pembuluh darah yang tidak normal), sindrom ehlers-danlos (kelemahan jaringan ikat pada pada kulit, tulang, sendi), sindrom marfan (kelainan genetik pada jaringan ikat).
Sebenarnya, gejala aneurisma otak sudah bisa diketahui gejalanya. Sejumlah keluhan yang dialami perlu diwaspadai mengarah kepada aneurisma seperti pusing dan sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri di sekitar mata, kebas di salah satu sisi wajah, kesulitan berbicara, hilang keseimbangan, sulit konsentrasi dan sering lupa.
Aneurisma dengan gelembung yang masih kecil tidak menimbulkan gejala, hanya saja jika membesar maka akan mengalami beberapa keluhan seperti telah disebutkan. Terparah, aneurisme otak yang membesar kemudian pecah dan menimbulkan pendarahan di otak.
Gejala pecahnya aneurisme pada otak menyebabkan salah satu keluhan berat seperti pandangan kabur, sakit kepala parah, mual hingga muntah, lumpuh di salah satu sisi tubuh, sulit bicara, sulit berjalan, mata sayup, kejang hingga turun kesadaran.