sariasih.id - Skizofrenia adalah penyakit kejiwaan serius yang seringkali tidak mendapat perhatian yang cukup. Penyakit ini ditandai oleh munculnya gejala positif, negatif, dan kognitif yang memengaruhi hampir semua aspek aktivitas mental, termasuk persepsi, perhatian, ingatan, dan emosi.
Seringkali, individu dengan skizofrenia menunjukkan perilaku yang tidak umum, dan dalam beberapa kasus, gejala ini dapat menjadi berita tragis ketika terkait dengan tindakan yang merugikan orang lain yang tidak bersalah.
Menurut dr. Andrian Pratomo, SpKJ, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang, diagnosis gangguan skizofrenia dapat dipastikan ketika seseorang mengalami setidaknya dua gejala dari daftar gejala yang termasuk dalam kriteria A, dan selain itu, adanya gangguan fungsi dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi syarat penting.
Kriteria diagnostik yang lengkap untuk skizofrenia dapat ditemukan dalam DSM-V (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Jiwa Edisi Kelima). Kriteria ini meliputi:
- Karakteristik Gejala: Terdapat dua atau lebih dari gejala yang tercantum di bawah ini, masing-masing terjadi dalam jangka waktu yang signifikan selama satu bulan (atau lebih pendek jika sudah berhasil diobati). Setidaknya satu dari gejala tersebut harus termasuk dalam tiga kriteria utama, yaitu (a) delusi, (b) halusinasi, atau (c) bicara kacau.
- Delusi: Keyakinan yang salah dan tetap kuat, bahkan ketika ada bukti yang menunjukkan sebaliknya.
- Halusinasi: Mendengar, melihat, atau merasa sesuatu yang tidak ada. Halusinasi auditori
(mendengar suara) adalah yang paling umum pada orang dengan skizofrenia.
- Bicara kacau: (contoh: sering melantur atau inkoherensi).
- Perilaku yang sangat kacau atau katatonik:, perubahan drastis dalam perasaan dan suasana hati,
yang dapat termasuk apatis (kehilangan minat), depresi, atau agitasi.
- Gejala negatif: yaitu ekspresi emosi yang berkurang atau kehilangan minat.
- Disfungsi Sosial/Pekerjaan: Selama kurun waktu yang signifikan sejak awitan gangguan, terdapat setidaknya satu disfungsi dalam area fungsi utama, seperti pekerjaan, hubungan interpersonal, atau perawatan diri. Ini berada di bawah tingkat yang dicapai sebelum munculnya gejala skizofrenia.
- Durasi Tanda: Gangguan harus berlangsung setidaknya selama enam bulan. Periode ini harus mencakup setidaknya satu bulan gejala yang memenuhi kriteria A (gejala fase aktif), dan bisa mencakup periode gejala prodromal atau residual. Selama periode ini, tanda-tanda gangguan dapat muncul sebagai gejala negatif saja atau dua atau lebih gejala yang terdaftar dalam kriteria A yang muncul dalam bentuk yang lebih lemah, seperti keyakinan aneh atau persepsi yang tidak lazim.
- Eksklusi Gangguan Mood dan Skizoafektif: Gangguan mood dan skizoafektif harus dieliminasi sebagai kemungkinan diagnosis, termasuk gangguan depresif atau bipolar dengan ciri psikotik.
Skizofrenia adalah penyakit yang sangat serius, dan diagnosis harus dilakukan oleh profesional kesehatan mental berlisensi. Pengobatan dan perawatan yang tepat sangat penting untuk membantu individu yang mengalami skizofrenia mengelola gejala mereka dan menjalani kehidupan yang lebih produktif dan bermakna.