sariasih.id - Anemia, atau yang sering disebut "kurang darah", adalah kondisi kesehatan yang sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat serius, terutama bagi remaja. Di masa pertumbuhan yang pesat, tubuh remaja membutuhkan asupan zat besi yang tinggi untuk memastikan fungsi organ berjalan optimal.
Lalu, apa itu anemia dan mengapa remaja perlu lebih waspada? Mari kita bahas lebih dalam.
Apa Itu Anemia dan Mengapa Bisa Berbahaya?
Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat, yang bertugas vital mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika jumlahnya tidak cukup, organ-organ penting seperti otak dan jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen yang memadai, sehingga fungsinya bisa terganggu.
Jenis anemia yang paling sering terjadi adalah anemia defisiensi zat besi. Ini disebabkan oleh kekurangan zat besi, mineral esensial yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin—protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.
Menurut dr. Widyastuti, Sp.A, seorang Dokter Spesialis Anak dari RS Sari Asih Karawaci, anemia pada remaja bisa menyebabkan masalah serius. "Jika tidak ditangani, anemia bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, penurunan kekebalan tubuh, dan yang paling sering kita lihat adalah penurunan konsentrasi serta prestasi akademik. Hal ini karena otak tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup," jelasnya.
Kondisi Anemia di Tangerang: Data yang Mengkhawatirkan
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menunjukkan fakta yang perlu menjadi perhatian serius: 18,4% remaja di kota ini mengalami anemia. Ini berarti hampir 1 dari 5 remaja di Tangerang berisiko menghadapi dampak negatif anemia terhadap kesehatan dan masa depan mereka.
Data ini menjadi sinyal penting bagi semua pihak, baik pemerintah, sekolah, maupun orang tua, untuk mengambil tindakan pencegahan dan penanganan sedini mungkin.
Penyebab Umum Anemia pada Remaja
Ada beberapa faktor utama yang membuat remaja rentan mengalami anemia, antara lain:
- Pola Makan Buruk: Remaja sering memilih makanan cepat saji atau olahan yang rendah nutrisi penting seperti zat besi.
- Pertumbuhan Pesat: Kebutuhan zat besi meningkat drastis seiring dengan pertumbuhan tubuh yang cepat. Jika asupan tidak mencukupi, risiko anemia pun meningkat.
- Menstruasi pada Remaja Putri: Remaja putri kehilangan darah setiap bulan. Jika tidak diimbangi dengan asupan zat besi yang cukup, mereka sangat berisiko mengalami anemia.
Gejala Anemia pada Remaja yang Wajib Diwaspadai
Mengenali gejala anemia sejak dini sangat penting untuk penanganan cepat. Beberapa gejala yang sering muncul meliputi:
- Kelelahan Kronis: Merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga meski sudah cukup istirahat.
- Kulit Pucat: Bagian bawah kelopak mata atau wajah terlihat lebih pucat dari biasanya.
- Sakit Kepala dan Pusing: Sering merasa pusing, terutama saat bangun dari posisi duduk atau berbaring.
- Jantung Berdebar (Palpitasi): Jantung terasa berdebar lebih kencang karena bekerja ekstra keras untuk memompa darah.
Cara Efektif Mencegah Anemia pada Remaja
Pencegahan anemia pada remaja dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten:
1. Tingkatkan Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi
- Sumber Hewani: Daging merah, ayam, ikan, dan hati. Zat besi dari sumber ini lebih mudah diserap oleh tubuh.
- Sumber Nabati: Bayam, brokoli, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Konsumsi bersama makanan kaya vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan.
2. Penuhi Asupan Vitamin C
Vitamin C berperan penting dalam membantu tubuh menyerap zat besi. Perbanyak konsumsi buah-buahan seperti jeruk, jambu biji, stroberi, atau sayuran seperti paprika.
3. Jaga Pola Makan Teratur
Pastikan untuk tidak melewatkan sarapan dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang setiap hari.
4. Hindari Teh dan Kopi Setelah Makan
Senyawa tanin dalam teh dan kopi dapat menghambat penyerapan zat besi. Beri jeda 1-2 jam setelah makan jika ingin mengonsumsi minuman tersebut.
5. Lakukan Konsultasi Medis
Jika ada gejala anemia, segera konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan. Mereka bisa memberikan diagnosis akurat dan mungkin merekomendasikan suplementasi zat besi jika diperlukan.
Dengan menerapkan pola hidup sehat dan menyadari pentingnya nutrisi, remaja dapat terhindar dari anemia dan tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan produktif.
BACA JUGA : Katanya Wanita Rentan Alami Anemia, Benarkah?