sariasih.id - Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). Virus ini menyebar melalui darah dan cairan tubuh lainnya, dan dapat menyebabkan peradangan pada hati.
Gejala Hepatitis B
Gejala hepatitis B dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala biasanya muncul sekitar 1 hingga 4 bulan setelah terinfeksi virus HBV. Namun beberapa gejala yang umum meliputi:
- Kelelahan yang berlebihan
- Demam
- Nyeri otot dan sendi
- Mual dan muntah
- Kulit dan mata yang menguning (ikterus)
- Urine berwarna gelap
- Feses berwarna pucat
- Nyeri di perut bagian kanan atas
Penyebab Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B (HBV). Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau sekresi penderita hepatitis B. Beberapa cara penularan virus HBV secara umum antara lain:
- Kontak seksual:
Aktivitas seksual tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi hepatitis B dapat menyebabkan penularan virus.
2. Berbagi jarum suntik:
Penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi virus HBV, seperti dalam praktik narkoba yang berbagi jarum, merupakan risiko penularan hepatitis B.
3. Dari ibu ke bayi:
Virus dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya saat proses kelahiran.
4. Kontak dengan darah terkontaminasi:
Melalui tindakan medis, seperti transfusi darah yang tidak steril atau alat medis yang tidak steril.
Pencegahan Hepatitis B
Pencegahan hepatitis B sangat penting untuk mengurangi risiko penularan virus. Beberapa langkah pencegahan yang umum direkomendasikan meliputi:
- Vaksinasi:
Vaksin hepatitis B adalah cara yang efektif untuk melindungi diri dari infeksi. Vaksin direkomendasikan bagi semua orang, terutama pada bayi dan anak-anak, untuk memberikan perlindungan seumur hidup.
2. Menggunakan pengaman saat berhubungan seksual:
Penggunaan kondom atau pengaman lainnya saat berhubungan seksual dapat membantu mencegah penularan virus HBV.
3. Hindari berbagi jarum suntik:
Jika anda menggunakan jarum suntik, pastikan untuk menggunakan jarum baru dan jangan berbagi dengan orang lain.
4. Screening dan tindakan medis yang aman:
Pastikan fasilitas medis yang Anda kunjungi menggunakan alat yang steril dan prosedur yang aman untuk mengurangi risiko penularan hepatitis B melalui tindakan medis.
Tindakan medis yang aman adalah langkah-langkah pencegahan yang penting untuk mengurangi risiko penularan hepatitis B. Jika berisiko terkena hepatitis B baiknya segera berkonsultasi dengan tim medis Rumah Sakit Sari Asih terdekat agar mendapat saran yang tepat.