sariasih.id - Nyeri telinga sering kali dianggap sebagai gejala dari infeksi atau masalah kesehatan yang serius. Namun, salah satu penyebab umum yang terkadang terabaikan adalah penumpukan earwax, atau serumen.
Penumpukan serumen ini bukan hanya bisa menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas pendengaran. Dokter Spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) RS IMC Bintaro (RS Sari Asih Group), Kota Tangerang Selatan, dr. Yurnita Arifin, Sp.THT-KL, menyebutkan penyebab, gejala, dan cara pencegahan penumpukan earwax yang dapat menyebabkan nyeri telinga.
Penyebab Penumpukan Earwax
Earwax, atau serumen, adalah substansi alami yang diproduksi oleh kelenjar di telinga untuk melindungi telinga dari debu, kotoran, dan mikroorganisme.
Penumpukan serumen terjadi ketika tubuh memproduksi earwax lebih banyak dari yang diperlukan, atau ketika earwax tidak dibersihkan dengan benar dan menumpuk di dalam saluran telinga.
Faktor-faktor yang meningkatkan terjadinya penumpukan
- Menggunakan cotton bud dengan tidak tepat
- Menggunakan earphone secara berlebihan
- Produksi earwax yang berlebihan secara alami
- Struktur saluran telinga
- Perubahan hormon
- Kondisi kulit di saluran telinga
Gejala yang bisa terjadi akibat penumpukan earwax
- Nyeri yang mengganggu di telinga
- Telinga terasa penuh atau tertekan
- Pendengaran menurun atau berubah
- Tinnitus (dengung di telinga)
- Gatal-gatal atau iritasi di dalam telinga
Dokter Yurnita Arifin pun memberikan tips mencegah penumpukan earwax sebagai berikut :
- Hindari Penggunaan Cotton Bud: Menggunakan cotton bud atau benda lain untuk membersihkan telinga dapat mendorong earwax lebih dalam dan menyebabkan penumpukan.
- Bersihkan Telinga dengan Benar: Bersihkan bagian luar telinga dengan handuk atau tisu setelah mandi atau berenang.
- Konsultasi dengan Profesional Kesehatan: Jika mengalami penumpukan earwax, berkonsultasilah dengan dokter atau spesialis THT untuk pembersihan rutin.
- Periksa Alat Bantu Dengar dan Earphone: Pastikan alat bantu dengar dan earphone bersih dan tidak menyumbat saluran telinga.
“Jika sudah mengalami penumpukan earwax yang signifikan seperti menyebabkan nyeri dan gangguan yang mengganggu aktivitas diperlukan pengobatan secara profesional untuk menghindari komplikasi lebih lanjut sebut dr. Yurnita Arifin, Sp.THT-KL.