sariasih.id – Suatu keadaan yang belum tentu terjadi namun sudah membuat cemas merupakan suatu sikap yang tidak perlu menjadi sebuah kebiasaan. Bersikap tenang, melakukan cek dan re cek lebih baik daripada cemas berlebihan.
Cemas yang berlebihan akan mempengaruhi fisik seseorang sehingga menjadi gangguan kesehatan yang kompleks. Meskipun sesuatu yang normal namun perlu menjadi perhatian.
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang, dr. Andrian Pratomo, SpKJ, mengatakan, gangguan kecemasan yang berlebihan, jika tidak ditangani dengan baik, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan seseorang. Berikut beberapa dampak gangguan kecemasan terhadap kesehatan:
- Fisik:
- Gangguan tidur: Kecemasan seringkali menyebabkan sulit tidur, insomnia, atau tidur yang tidak nyenyak. Hal ini dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan kelelahan.
- Masalah pencernaan: Kecemasan dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, atau konstipasi.
- Ketegangan otot: Kecemasan dapat menyebabkan ketegangan otot yang berlebihan, yang bisa berujung pada nyeri otot dan sakit kepala.
- Mental dan Emosional:
- Depresi: Gangguan kecemasan yang tidak diobati dapat berkontribusi pada perkembangan depresi atau gangguan mood lainnya.
- Isolasi sosial: Orang yang mengalami kecemasan berlebihan cenderung menghindari situasi sosial atau aktivitas sosial, yang bisa menyebabkan isolasi sosial dan perasaan kesepian.
- Gangguan makan: Kecemasan dapat memengaruhi pola makan, seperti makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan masalah makan.
- Kesehatan Kardiovaskular:
- Peningkatan tekanan darah: Kecemasan yang kronis dapat meningkatkan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Risiko stroke: Kecemasan yang tidak diobati juga dapat meningkatkan risiko stroke.
- Gangguan Kesehatan Lainnya:
- Penurunan sistem kekebalan tubuh: Kecemasan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
- Masalah kulit: Beberapa orang dengan kecemasan berlebihan dapat mengalami masalah kulit seperti eksim atau jerawat yang memburuk akibat stres.
- Gangguan hormon: Kecemasan dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, yang bisa mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita dan masalah seksual pada pria dan wanita.
Disebutkan dr. Andrian Pratomo, SpKJ, dampak gangguan kecemasan bisa bervariasi dari individu ke individu. Penting menurutnya untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental jika sudah mengalami gejala kecemasan yang mengganggu.
“Karena penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi dampak negatifnya pada kesehatan kita. Terapi psikologis, obat-obatan, atau kombinasi dari keduanya adalah metode yang umum digunakan untuk mengelola gangguan kecemasan,” ujarnya.