sariasih.id - Dalam rangka menyambut datangnya bulan Muharram dan pergantian tahun baru Islam 1447 Hijriah, RS Sari Asih bekerja sama dengan Masjid Sari Asih Karawaci menggelar pengajian akbar yang menghadirkan Ustazah Mamah Dedeh sebagai penceramah utama.
Acara ini berlangsung pada Kamis (3/7/2025) di Masjid Sari Asih Karawaci, dan dihadiri oleh karyawan RS, keluarga pasien, serta masyarakat umum yang antusias mengikuti kajian penuh makna tersebut.
Kajian Mamah Dedeh, mengangkat tema pentingnya Kalender Hijriah dalam kehidupan umat Islam. Dalam tausiyahnya, Mamah Dedeh menekankan pentingnya umat Islam untuk kembali mengenal dan menggunakan kalender Hijriah dalam kehidupan sehari-hari. Karena sejauh ini ia menyoroti fenomena di mana umat Islam lebih akrab dengan kalender Masehi daripada Hijriah, padahal perintah penggunaan kalender Qamariah sudah tercantum dalam Surah At-Taubah ayat 36, yang artinya, Allah-lah yang membagi waktu menjadi 12 bulan sejak menciptakan langit dan bumi. Dari 12 itu, ada 4 bulan haram yang dimuliakan, termasuk bulan Muharram,” terang Mamah Dedeh di hadapan para jemaah.
Fungsi Bulan dalam Islam, Lebih dari Penanggalan
Mengutip Surah Al-Baqarah ayat 189, Mamah Dedeh menjelaskan bahwa hilal (bulan sabit) diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi penanda waktu bagi manusia dan untuk penentuan ibadah, khususnya haji. Kalender Hijriah menjadi dasar waktu dalam Islam—dari puasa Ramadan, zakat, hingga ibadah haji.
Lebih jauh, ia mengaitkan fungsi bulan dalam kehidupan sehari-hari seperti penggajian, cicilan, masa haid, kehamilan, hingga pembayaran listrik yang semuanya terjadi secara bulanan. Hal ini menjadi pengingat bahwa peran bulan sangat dekat dengan kehidupan manusia.
Manusia Seperti Bulan Sabit
Mamah Dedeh dalam kesempata itu juga menyampaikan pesan reflektif yang sangat menyentuh jamaah yang hadir. Menurutnya, manusia sejatinya seperti bulan sabit yang lahir dari ketiadaan, tumbuh membesar, kemudian kembali mengecil dan hilang. Dalam konteks ini, ia mengutip Surah Ar-Rum ayat 54, yang menggambarkan bahwa manusia diciptakan dalam keadaan lemah, lalu kuat, lalu kembali melemah sesuai kehendak Allah SWT.
Pesan ini mengajak umat untuk tidak sombong saat berada di puncak kehidupan, dan selalu bersiap menghadapi perubahan usia dan kondisi fisik dengan keimanan yang matang.
Acara pengajian ini menjadi salah satu bentuk komitmen RS Sari Asih dalam meningkatkan kesadaran spiritual, tidak hanya bagi pasien dan keluarga, tetapi juga seluruh civitas rumah sakit. Kegiatan ini diharapkan menjadi pembuka tahun baru Islam yang lebih berkah, sehat, dan penuh semangat kebaikan.
Dengan terlaksananya acara pengajian ini, RS Sari Asih berharap nilai-nilai Islam dapat semakin membumi di hati seluruh pegawai, pasien, dan masyarakat luas. Mari jadikan tahun baru Hijriah ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan mempererat ukhuwah dan tentunya membawa keberkahan bagi semua.