Diare: Penyebab, Cara Mencegah, dan Pengobatan

Diare: Penyebab, Cara Mencegah, dan Pengobatan

sariasih.id - Saat ini cuaca sering berubah, silih berganti antara panas, hujan dan angin. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, salah satunya berkaitan dengan daya tahan tubuh seperti diare. 

Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar disertai tinja yang lebih encer dari biasanya. Meski sering dianggap tidak berbahaya, kondisi ini bisa berujung pada dehidrasi jika tidak ditangani dengan baik. 

Berikut adalah berbagai faktor penyebab diare, langkah-langkah pencegahan, serta metode pengobatan yang dapat dilakukan. 

Penyebab Diare dapat muncul karena berbagai alasan, di antaranya:

  • Infeksi Mikroorganisme
    Infeksi akibat virus (seperti rotavirus), bakteri (Escherichia coli, Salmonella), atau parasit (Giardia) merupakan pemicu diare yang sering terjadi. Biasanya, infeksi ini berasal dari konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. 
  • Intoleransi terhadap Makanan
    Beberapa orang mengalami reaksi pencernaan yang buruk setelah mengonsumsi makanan tertentu, seperti produk susu pada penderita intoleransi laktosa.)
  • Efek Samping Obat
    Penggunaan obat tertentu, khususnya antibiotik, dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme dalam usus sehingga memicu diare. 
  • Gangguan Pencernaan
    Penyakit seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Crohn, atau kolitis ulseratif juga dapat menyebabkan diare berkepanjangan. 

Untuk menghindari diare, langkah-langkah berikut ini bisa diterapkan:

  • Jaga Kebersihan Makanan dan Minuman
    Konsumsi makanan yang telah dimasak hingga matang dan minum air yang sudah direbus atau disterilkan untuk menghindari kontaminasi. Hindari makanan mentah yang berisiko membawa bakteri. 
  • Biasakan Mencuci Tangan
    Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah menggunakan toilet, serta setelah beraktivitas yang melibatkan kontak dengan benda kotor. 
  • Hindari Makanan Pemicu Alergi atau Intoleransi
    Jika Anda memiliki intoleransi terhadap laktosa atau alergi makanan tertentu, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang dapat memicu diare. 

Namun jika diare sudah terjadi, beberapa langkah berikut dapat membantu pemulihan:

  • Rehidrasi
    Kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare perlu segera digantikan dengan mengonsumsi air putih, oralit, atau larutan rehidrasi lainnya. 
  • Perhatikan Pola Makan
    Konsumsi makanan yang lembut dan mudah dicerna, seperti bubur, pisang, nasi, saus apel, atau roti panggang. Hindari makanan berlemak, pedas, serta berserat tinggi yang bisa memperburuk kondisi. 
  • Gunakan Obat dengan Bijak
    Obat antidiare seperti attapulgite dapat membantu meredakan gejala, tetapi penggunaannya harus sesuai anjuran medis, terutama jika diare disertai demam atau terdapat darah dalam tinja. 
  • Konsumsi Probiotik
    Probiotik bisa membantu mengembalikan keseimbangan flora usus, terutama jika diare dipicu oleh penggunaan antibiotik. 

Jika diare berlangsung lebih dari dua hari atau disertai gejala serius seperti demam tinggi, darah dalam tinja, dan tanda-tanda dehidrasi, baiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

BACA JUGA : Musim Hujan, Risiko DBD Meningkat. Ini Cara Pencegahannya

                       Musim Hujan, Ini Cara Mencegah agar Tidak Terserang Influenza

Kunci utama dalam mencegah diare ialah menjaga kebersihan serta menerapkan pola hidup sehat. Jika sudah terkena diare, rehidrasi dan pemilihan makanan yang tepat sangat penting untuk pemulihan. Dengan penanganan yang benar, diare dapat sembuh tanpa menyebabkan komplikasi serius.

 


Tips Kesehatan Terkait

Chat Info

Layanan Online atau Tanya Informasi Lainnya. Operasional : 08:00 - 22:00