sariasih.id - Asam lambung dan maag adalah dua hal yang berbeda, tetapi seringkali digunakan secara bersamaan karena gejala-gejalanya seringkali terkait. Banyak yang salah arti dalam menyikapi nyeri disekitaran perut. Bingung?
Berikut penjelasan perbedaan antara maag dan asam lambung dari Dokter Umum RS Sari Asih Karawaci, Kota Tangerang, dr Fadly Ambara, agar kita bisa antisipasi.
Asam Lambung
Asam lambung adalah cairan asam yang dihasilkan oleh lambung sebagai bagian dari proses pencernaan. Fungsi utama asam lambung adalah membantu dalam mencerna makanan yang kita konsumsi. Asam ini biasanya kuat dan berperan dalam membunuh bakteri dan mikroorganisme yang masuk ke dalam sistem pencernaan.
Namun, ketika ada ketidakseimbangan dalam produksi asam lambung, itu bisa menyebabkan masalah. Salah satu masalah yang paling umum terkait dengan asam lambung adalah refluks asam, terutama dalam bentuk gastroesofageal reflux disease (GERD). Refluks asam terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus), yang dapat menyebabkan gejala seperti:
- Nyeri dada atau sensasi terbakar di dada.
- Mulas atau rasa terbakar di tenggorokan.
- Regurgitasi, yaitu munculnya asam lambung ke dalam mulut.
Maag
Maag adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan berbagai masalah yang terjadi pada lambung. Salah satu kondisi utama yang terkait dengan istilah ini adalah tukak lambung (peptic ulcers) dan gastritis.
Maag adalah istilah yang lebih umum, sementara tukak lambung dan gastritis adalah salah satu kondisi yang dapat menyebabkan gejala maag.
- Tukak Lambung (Peptic Ulcers): Ini adalah luka atau kerusakan pada lapisan dalam lambung, usus halus bagian atas, atau esofagus bagian bawah. Mereka dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, penggunaan obat-obatan tertentu, dan faktor-faktor lain. Gejala tukak lambung termasuk nyeri perut yang terasa perih, perut kembung, dan perdarahan internal jika luka melubangi dinding lambung.
- Gastritis: Ini adalah peradangan pada lapisan dalam lambung. Gastritis dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk infeksi bakteri, konsumsi alkohol berlebihan, stres, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Gejalanya termasuk nyeri perut, mual, muntah, dan sensasi terbakar pada perut bagian atas.
Meskipun perbedaan ini penting, penting untuk diingat bahwa keduanya adalah masalah pencernaan yang memerlukan perhatian medis. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan mendapat perawatan yang sesuai.